Jumat, 07 Februari 2025 – Lembaga pendidikan KB Katolik Santa Clara Surabaya merayakan acara Sanclar Imlek Carnival. Acara ini dilaksanakan dalam rangka memperingati tahun baru Imlek 2576 Kongzili. Imlek merupakan tradisi yang dirayakan oleh masyarakat Tionghoa di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Hari Raya Imlek merupakan hari awal dalam penanggalan kalender masyarakat Tionghoa yang biasanya dirayakan dengan berbagai cara. Untuk memupuk toleransi, menghormati dan menghargai budaya lain yang berkembang di Indonesia, maka KBK Santa Clara Surabaya mengadakan kegiatan perayaan Imlek bersama yang diikuti oleh semua peserta didik kelompok A dan B bersama Suster kepala kelompok dan juga bapak ibu guru pegawai. Kelas dan halaman juga dihiasi dengan ornamen dan hiasan bernuansa Imlek. Perayaan Imlek juga dimeriahkan dengan pertunjukkan Barongsai yang mana pertunjukan tersebut akan diadakan mulai dari halaman KBK Santa Clara dan akan berakhir di depan halaman biara Susteran MC.

Pertunjukkan Barongsai dimulai di halaman KBK Santa Clara. Anak-anak berdiri mengelilingi lapangan menyaksikan pertunjukan tersebut dengan didampingi oleh Suster dan bapak ibu guru. Ada pula beberapa orangtua wali yang ikut menyaksikan pertunjukan tersebut. Meskipun masih ada beberapa anak yang menangis ketakutan melihat barongsai tetapi banyak diantara mereka yang sangat senang menyaksikan pertunjukkan barongsai. Waktu yang ditunggu-tunggu pun telah tiba yakni saatnya memberikan angpao kepada barongsai. Dengan memegang masing-masing angpao yang sudah disiapkan oleh orangtua dari rumah, anak-anak sangat antusias dalam memberikan angpao kepada barongsai. Ini menunjukan bahwa anak-anak mempunyai sikap suka berbagi dan peduli kepada sesama. Pertunjukkan Barongsai pun di lanjutkan di lapangan SDK Santa Clara kemudian menuju ke halaman TKK Santa Clara dan berakhir di depan biara Susteran MC. Sama seperti yang dilakukan oleh para peserta didik KBK Santa Clara, para peserta didik di unit SDK mapun TKK sangat antusias dan gembira dalam menyaksikan pertunjukan tersebut dan tidak lupa pula mereka memberikan angpao kepada barongsai. Angpao sendiri merupakan simbol peduli terhadap sesama, bentuk kepedulian dan berbagai kegembiraan antar sesama terutama yang belum mampu. Dengan memberikan angpao anak-anak belajar untuk peduli terhadap sesama, mau berbagi kepada sesama terlebih mereka yang kurang mampu dan sangat membutuhkan.




Acarapun dilanjutkan dengan makan mie dan jeruk bersama. Dalam tradisi Imlek mie memiliki makna panjang umur, kebahagiaan, serta rezeki yang berlimpah sedangkan jeruk memiliki simbol keberuntungan.